Yayasan sekolah Santo Markus dalam rangka pengembangan pembangunan sekolah Santo Markus II, yang terletak di Jalan Raya Pondok Gede, Kelurahan Lubang Buaya mengadakan doa bersama dan santunan Anak Yatim. Acara diselenggarakan di ruang kantin sekolah pada Selasa (09/08/2022).
Bersama berkumpul di bulan Muharram, merupakan bulan yang istimewa bagi Saudara – Saudari kita umat Muslim. Selain peringatan Tahun Baru Hijriyah pada tanggal 1 Muharram (1444 H), sebagian besar masyarakat juga menganggap bahwa tanggal 10 Muharram adalah hari lebaran bagi anak yatim. Maka pada kesempatan istimewa ini, Yayasan Santo Markus mengundang perwakilan anak yatim dari Pesantren Bamadita Rahman Jakarta Timur, dan dari Keluarga NU (Nahdlatul Ulama) yang dihadiri Bp. Gus Heru, Ustad Dani, Ustad Dodi, Ustad Abdul Gofur(Pengurus Pesantren Bamadita Rahman), Ustad Yasin, dan Ibu Iis. Bersama seluruh Organ Yayasan Santo Markus; Rm. Swasono, SJ, Bp. Sarjana, Bp. Sambudi, Bp. Jaya, Bp. Renatus, Bp. Saud, Bp. Joko, Ibu Murni, Ibu Ina, Ibu Sisca, Bp. Roger, dan Ibu Berta sebagai Penjamin Mutu, serta Kepala Sekolah TK, SD, SMP Santo Markus Unit I dan II bersatu hati dalam doa bersama yang dipimpin oleh Ustad Abdul Gofur secara Islam. Doa mohon kelancaran dan keselamatan dalam proses pengembangan pembangunan sekolah Santo Markus, kesehatan yang baik dan kekuatan bagi seluruh pengurus, para Guru serta karyawan.
Sebelum doa bersama, ada Tausiah yang disampaikan oleh Ustad Dodi. Dalam Tausiah disampaikan bahwa Indonesia itu seumpama rumah yang memiliki banyak kamar. Kamar yang banyak itu ada kamar yang Islam, Katolik, Kristen dan agama yang lain. Andaikata di dalam rumah tersebut ada satu saja kamar yang rusak, misalnya terbakar. Maka yang terbakar tidak hanya satu kamar itu, tetapi semua isi rumah. Kebersamaan dalam beragama ada di dalam semua kitab suci. Ketika kita menjalin satu rumah yaitu Indonesia, maka kita berharap terciptanya perdamaian dan persatuan seluruh warga. Perdamaian di Indonesia akan terwujud jika kita saling menghargai, melayani dan menghormati satu sama lain.
Kita semua diundang untuk mempertahankan imannya masing-masing. Tuhan telah menciptakan berbagai macam suku bangsa, bahasa, budaya dan termasuk agama. Agar kita saling bersilahturahmi, berpikir, agar kisa saling mengisi satu sama lain. Keberagaman umat beragama, untuk kita saling mengenal dan bersama menciptakan perdamaian.
Dalam kegiatan ini, Yayasan Santo Markus mengikutsertakan perwakilan dari peserta didik SD Santo Markus II. Kesempatan baik untuk menanamkan rasa kepedulian, berbelarasa, dan pengimplementasian sebagaii pelajar Pancasila.
Saat penyerahan bingkisan kepada tiga Santri disampaikan ungkapan, “Sahabatku, terimalah bingkisan ini. Semoga terjalin persaudaraan dan cinta kasih dari kami Santo Markus untukmu sahabatku.” Kalimat yang diucapkan dengan tulus oleh siswa siswi SD Santo Markus II, merupakan hal yang baik dalam membangun sikap kepedulian kepada sesama. Ungkapan yang disambut dengan baik pula oleh para Santri, “Terima kasih Sahabatku atas bingkisan ini. Kita menjadi satu saudara.”
Tinggalkan Komentar