SINGA
Sabtu, 03 Jun 2023
  • -Sigap -Iman -Nurani -Gembira -Aktif
9 Agustus 2022

Doa Bersama dan Santunan kepada Anak Yatim

Selasa, 9 Agustus 2022 Kategori : Berita

Yayasan sekolah Santo Markus dalam rangka pengembangan pembangunan sekolah Santo Markus II, yang terletak di Jalan Raya Pondok Gede, Kelurahan Lubang Buaya mengadakan doa bersama dan santunan Anak Yatim. Acara diselenggarakan di ruang kantin sekolah pada Selasa (09/08/2022).

Bersama berkumpul di bulan Muharram, merupakan bulan yang istimewa bagi Saudara – Saudari kita umat Muslim. Selain peringatan Tahun Baru Hijriyah pada tanggal 1 Muharram (1444 H), sebagian besar masyarakat juga menganggap bahwa tanggal 10 Muharram adalah hari lebaran bagi anak yatim. Maka pada kesempatan istimewa ini, Yayasan Santo Markus mengundang perwakilan anak yatim dari Pesantren Bamadita Rahman Jakarta Timur, dan dari Keluarga NU (Nahdlatul Ulama) yang dihadiri Bp. Gus Heru, Ustad Dani, Ustad Dodi, Ustad Abdul Gofur(Pengurus Pesantren Bamadita Rahman), Ustad Yasin, dan Ibu Iis.   Bersama seluruh Organ Yayasan Santo Markus; Rm. Swasono, SJ, Bp. Sarjana, Bp. Sambudi, Bp. Jaya, Bp. Renatus, Bp. Saud, Bp. Joko, Ibu Murni, Ibu Ina, Ibu Sisca, Bp. Roger, dan Ibu Berta sebagai Penjamin Mutu, serta Kepala Sekolah TK, SD, SMP Santo Markus Unit I dan II bersatu hati dalam doa bersama yang dipimpin oleh Ustad Abdul Gofur secara Islam. Doa mohon kelancaran dan keselamatan dalam proses pengembangan pembangunan sekolah Santo Markus, kesehatan yang baik dan kekuatan bagi seluruh pengurus, para Guru serta karyawan.

Sebelum doa bersama, ada Tausiah yang disampaikan oleh Ustad Dodi. Dalam Tausiah disampaikan bahwa Indonesia itu seumpama rumah yang memiliki banyak kamar.  Kamar yang banyak itu ada kamar yang Islam, Katolik, Kristen dan agama yang lain. Andaikata di dalam rumah tersebut ada satu saja kamar yang rusak, misalnya terbakar. Maka yang terbakar tidak hanya satu kamar itu, tetapi semua isi rumah. Kebersamaan dalam beragama ada di dalam semua kitab suci. Ketika kita menjalin satu rumah yaitu Indonesia, maka kita berharap terciptanya perdamaian dan persatuan seluruh warga. Perdamaian di Indonesia akan terwujud jika kita saling menghargai, melayani dan menghormati satu sama lain.

Kita semua diundang untuk mempertahankan imannya masing-masing. Tuhan telah menciptakan berbagai macam suku bangsa, bahasa, budaya dan termasuk agama. Agar kita saling bersilahturahmi, berpikir, agar kisa saling mengisi satu sama lain. Keberagaman umat beragama, untuk kita saling mengenal dan bersama menciptakan perdamaian.

Dalam kegiatan ini, Yayasan Santo Markus mengikutsertakan perwakilan dari peserta didik SD Santo Markus II. Kesempatan baik untuk menanamkan rasa kepedulian, berbelarasa, dan pengimplementasian sebagaii pelajar Pancasila.

Saat penyerahan bingkisan kepada tiga Santri disampaikan ungkapan, “Sahabatku, terimalah bingkisan ini. Semoga terjalin persaudaraan dan cinta kasih dari kami Santo Markus untukmu sahabatku.” Kalimat yang diucapkan dengan tulus oleh siswa siswi SD Santo Markus II, merupakan hal yang baik dalam membangun sikap kepedulian kepada sesama. Ungkapan yang disambut dengan baik pula oleh para Santri, “Terima kasih Sahabatku atas bingkisan ini. Kita menjadi satu saudara.”

Selain doa bersama dan santunan anak yatim, ada juga pemberian secara hibah 20 buah meja yang diserahkan Bp. Joko selaku Ketua Pengurus Yayasan Santo Markus kepada Bp. Gus Heru untuk dapat digunakan di PAUD. Kemudian dilanjutkan potong tumpeng sebagai ungkapan syukur. Potongan pertama oleh Rm. Swasono, SJ diberikan kepada Bp. Roger sebagai penanggungjawab pembangunan sekolah Santo Markus II. Potongan tumpeng kedua oleh Bp. Jaya yang diberikan kepada Bp. Gus Heru.

Kegiatan ini merupakan salah satu langkah awal, suatu moment dimana Organ Yayasan Santo Markus yang baru terbentuk ini memperkenalkan diri kepada masyarakat sekitar.

Menurut Rm. Swasono, SJ, bahwa membangun toleransi itu bukan sesuatu yang muluk-muluk, bukan sesuatu yang tinggi-tinggi. Tetapi sesuatu yang sangat sederhana. Bagaimana kita membangun silahturahmi, perjumpaan satu sama lain dengan penuh persaudaraan.

“Oleh karena itu saya sungguh-sungguh mendukung terus, bahwa Santo Markus berada di dalam dan di tengah-tengah keberagaman. Saling membantu, saling bersaudara satu sama lain. Oleh karena itu sukses untuk Santo Markus, sebagai pelopor dalam membangun toleransi.” Ungkapan lebih lanjut Romo dalam mendukung sekolah Santo Markus.

Poin penting yang perlu kita bina mulai dari sekarang, sejak masih kecil adalah menanamkan rasa kepedulian terhadap sesama agar terbentuk rasa saling menghormati. Membangun dan membina hubungan persaudaraan melalui perjumpaan serta komunikasi. Hal ini merupakan bagian dari semangat Santo Markus, semangat SINGA (Sigap – Iman – Nurani – Gembira – Aktif).

Tidak ada komentar

Tinggalkan Komentar

 

Silahkan masuk untuk bisa menulis komentar.

Sekolah St. Markus Unit 1
Jln. Kelapa Gading III No.38, RT.009/ RW.01
Kel. Kramat Jati, Kec. Kramat Jati, Jakarta Timur 13510

  • TK Santo Markus I
  • SD Santo Markus I
  • SMP Santo Markus I